LAPORAN TETAP
OLEH
AHMAD BAIHAQI .A
NPM 03090001
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
POLITEKNIK SYEKH SALMAN AL-FARISI RANTAU
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan limpahan rahmat dan nikmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan. Laporan ini tepat waktu. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih pertama kepada dosen pembimbing, anggota kelompok, beserta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Belajar adalah nafas kehidupan bagi pelajar atau mahasiswa. itulah kesan yang mengapung kepermukaan selama ini. Karena hampir tidak pernah ditemukan pelajar atau mahasiswa yang tidak belajar selama berstudi. Yang ada hanyalah perbedaan frekuensi belajar dengan hasil yang bervariasi. Belajar dan selalu belajar adalah tugas mereka. Dengan sedikit pengecualian tentu saja tidak ada alasan untuk tidak belajar. Setiap hari harus belajar.
Didalam laporan ini tentu saja memiliki banyak kekurangan namun terdapat pula keistimewaan didalamnya, seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak, begitu juga halnya dengan laporan ini. Karenanya dengan segala kerendahan hati saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat diharapkan dari pembaca demi peningkatan kualitas laporan ini di masa mendatang.
Akhirnya, kami ucapkan banyak terimaksih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyusun laporan ini, dan harapan kami adalah mudah-mudahan laporan ini bermamfaat dan benar-benar memperolah pemahaman secara menyeluruh dan lengkap.
Rantau, Desember 2010
Penyusun,
Ahmad Baihaqi. A
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. iii
TUJUAN PRAKTIKUM……………………………………………………….. 4
LANDASAN TEORI…………………………………………………………... 4
ALAT …………………………………………………………………………… 6
BAHAN…………………………………………………………………………. 6
CARA KERJA TEORITIS……………………………………………………… 6
CARA KERJA SKEMATIS…………………………………………………….. 7
HASIL PENGAMATAN……………………………………………………….. 8
PEMBAHASAN………………………………………………………………… 10
KESIMPULAN…………………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 11
NETRALISASI
I. DASAR TEORI
Proses netralisasi merupakan suatu proses untuk menghilangkan asam lemak bebas (FFA) dengan basa atau pereaksi lainya, sehingga membentuk sabun (soap stock). Sabun yang terbentuk juga dapat menyerap kotoran lain yang terdapat dalam minyak, misalnya menyerap sedikit warna minyak, sehingga minyak yang dihasilkan menjadi lebih jernih dari curd oil nya. Basa yang biasa digunakan yaitu NaOH (Kaustik soda/soda api) dan rekasinya sebagai berikut:
Tahap-tahap pengerjaan proses netraliasasi minyak meliputi : pencampuran yang merata antara minyak dengan alkali sehingga terbentuk emulsi, pemanasan untuk memecahkan emulsi, dan pemisahan bagian sabun yang terbentuk dengan cara pengendapan dan pencucian atau dengan cara lain.
Sebelum netralisasi dilakukan minyak atau lemak yang akan dinetralkan terlebih dahulu ditentukan asam lemak bebasnya untuk mengetahui banyaknya larutan alkali yang akan digunakan pada proses netralisasi.
Untuk menetralkan 1 kg asam lemak bebas dalam minyak secara teoritis diperlukan 142 gram NaOH kering yang kemudian diencerkan menjadi “lye”. Lye yaitu larutan NaOH dengan suhu sekitar 800 C dengan kepekatan tertentu. Lye yang terlau pekat akan menghasikan soap stock yang kental dapat menyumabat saluran pengeluaran sehingga menyulitkan pemisahan minyak dari soap stock. Kandungan NaOH dalam lye dengan berbagai derajat baume (0Be) dapat dilihat pada table 3. Jumlah larutan NaOH atau lye secara teoritis yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas (FFA) didalam minyak dapat dilihat dalam tabel 4. Sedangkan persentase kelebihan NaOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas dapat dilihat pada tabel 5.penggunaan tabel-tabel tersebut adalah sebagai berikut :
Kalau hendak membuat larutan soda 200 Be, berarti harus menimbang 16,7 gram NaOH Kristal yang kemudian dilarutkan kedalam 100 ml air suling.
Kalau soda tersebut mau digunakan untuk menetralkan dengan FFA 0,6 %, maka berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa untuk mentralkan nya diperlukan 0,59% NaOH 200Be. Kelebihan NaOH yng diperlukan untuk menetralisasi minyak kelapa berkisar 0,1-0,2 %. Dengan demikian ari tabel 5 dapat dilihat bahwa kelebihan NaOH 0,1 % membutuhkan 0,7 % NaOH yang sama. Dengan demikian jumlah NaOH yang dibutuhkan untuk menetralkan FFA adalah 0,59% + 0,70% = 1,29 %.
Untuk Makalah lengkapnya dapat di Download disini
0 komentar:
Posting Komentar