468x60 Ads

Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image >

Makalah Penanganan Pasca Panen Jagung

0 komentar


KARYA ILMIAH
PENGOLAHAN PASCA PANEN JAGUNG




OLEH
Abe
NPM ; 0309001
 

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
POLITEKNIK SYEKH SALMAN AL-FARISI RANTAU
2010
 

DAFTAR ISI
MOTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………………...               i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...                ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..                iv
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………….               1
                    1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………..                1
                    1.2 Tujuan dan Maksud Penulisan……………………………..                1
BAB 2 LANDASAN TEORI……………………………………………………                2
BAB 3 PEMBAHASAN………………………………………………………..                 3
                    3.1 Struktur Jagung……………………….………………………                3
                    3.2 Jenis-Jenis Jagung……………………………………………               5
                    3.3 Pengolongan Jagung…………………………….…………...               8
                              3.3.1 Jagung Mutiara (Zee Mays Indurate)………………               8
                              3.3.2 Jagung Gigi Kuda (Zee Mays Indentate)………….                9
                              3.3.3 Jagung Manis (Zee Mays Saccharata)…………….               9
                              3.3.4 Jagung Brondong (Zea Mays Everta)……………..                9
                              3.3.5 Jagung Tepung (Zee Mays Amylaceae)…………..               10
                              3.3.6 Jagung Ketan (Zea Mays Tunicate)……………….                10
                    3.4 Komposisi Kimia Biji Jagung….……………………………..               10
                    3.5 Nilai Gizi Jagung………………………………………………               19
                    3.6 Pemanenan……………………………………………………               21
                    3.7 Pengeringan…………………………………………………..                22
                    3.8 Pemipilan………………………………………………………                24
                    3.9 Penyimpanan………………………………………………….               26
                    3.10 Pengendalian Hama Pasca Panen Jagung………………              27
                    3.11 Standar Nasional Indonesia (SNI) Mutu Jagung………..                31
                    3.12 Peningkatan Daya Guna Jagung…………………………                32
                             3.12.1 Pembuatan Kerupuk Jagung……………………..                 32
                             3.12.2 Pembuatan Kue Semprit………………………….                  33
                             3.12.3 Marning Jagung……………………………………                  35
BAB 4 SIMPULAN ....................…………………………………………...                       36
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………                    38


BUAT KAWAN2 YANG INGIN MENYUMBANGKAN KARYA ILMIAHNYA DAPAT DIKIRIM VIA EMAIL abe.sinuhan@yahoo.com

Untuk Makalah lengkapnya dapat di  Download disini

Artikel Teori Biokimia

0 komentar

dibawah ini adalah kumpulan artikel yang berhubungan dengan mata kuliah BIOKIMIA semoga dapat menjadi referensi,
1. siklus Crebbs (Glukosa dan Metabolisme Energi) Download File
2.Siklus Krebs dan Tranpor Elektron Download File
3. Asam Lemak Esential Download File
4. Asam Amino Download File
5. Glikolisis Download File
6. Protein Download File

Laporan Pendinginan Terhadap Kualitas Pertanian

0 komentar

LAPORAN
PERLAKUAN PENDINGINAN/PEMBEKUAN TERHADAP KUALITAS HASIL PERTANIAN

OLEH
SELAMAT SANTOSO
03090031
JURUSAN : TEKNOLOGI PERTANIAN








POLITEKNIK ISLAM SYEKH SALMAN AL FARISI
Jl. Sragen sawang Kec.Tapin Selatan
RANTAU
2010


I.              Kompetensi       : Perlakuan Pendinginan/Pembekuan Terhadap Kualitas Hasil
                                      Pertanian
II.           Tujuan               : Mengamati proses pendinginan/pembekuan pengaruhnya terhadap
                                      kualitas telur, buncis, dan tomat.
III.             Dasar teori :
Pendinginan dan pembekuan merupakan suatu proses menurunkan suhu bahan
dengan tujuan mengahambat laju respirasi agar bahan tidak cepat rusak. Dengan mengahambat laju reaksi, maka bahan akan dapat disimpan, sebaliknya semakin cepat laju respirasi maka bahan akan cepat rusak.
            Pendinginan proses menurunkan suhu bahan umumnya diatas titik beku bahan, yaitu -2 s.d + 100C. pada kondisi seperti ini bahan dapat disimpan selama beberapa hari atau minggu. Sedangkan pembekuan adalah proses menurunkan suhu bahan hingga dibawah titik beku bahan, yaitu antara -12 s.d -24oC. Pembekuan dapat mengawetkan bahan lebih panjang dari pada pendinginan. Daya simpan bahan dapat mencapai beberapa bulan dan bahkan sampai tahun.
            Pendinginan dan pembekuan juga dapat menghambat proses metabolisme mikroorganisme dan reaksi-reaksi enzimmatis serta reaksi-reaksi kimia lainya pada bahan. Karena pendinginan dan pembekuan sifatnya hanya menghambat pertumbuhan mikroorganisme, maka mikroorganisme tersebut dimungkinkan dapat aktif kembali apabila bahan tersebut dikeluarkan dari tempat pendingina.

IV.        Alat :
1.    Freezer
2.    Refrigerator
3.    Ruangan Bersih
4.    Termometer
5.    Timbangan
6.    Jangaka sorong
7.    Candler (alat peneropong)
8.    Meja kaca

V.           Bahan
1.    Telur ayam ras

IV.        Cara Kerja
1.  Menyiapkan peralatan dan bahan.
2.  Mengukur panjang dan lebar telur dengan jangka sorong,menimbang telur dengan timbangan,danmengukur rongga uadara telur dengan alat candler dan jangka sorong, selanjutnya menyimpan telur pada refrigerator, freezer dan pada suhu kamar.
3.  Mengulang pengamatan nomor 2 sampai penyimpanan 2 minggu pada refrigerator, freezer dan suhu ruang kamar.mencatat hasil pengamatan kedalam tabel.
4.  Mengukur Yolk Indekdan Albumen Index atau pemeriksaan kuning telur dan putih telur.
a.      Mengambil contoh uji telur, dipecahkan diatas mrja kaca dan dipisahkan kulitnya. Mengamti kepekatan dan kejernihan putih telur, letak putih telur, kenampakan dan ada tidaknya noda pada kuning telur.
b.     Mengukur tinggi kuning telur pada beberapa tempat dan menghitung rata-ratanya (missal = a mm).
c.      Mengukur lebar kuning telur pada beberapa tempat dan menghitung rata-ratanya (missal = b mm).
d.     Menghitung Yolk Index (indeks kuning telur) = Rata-rata a
                                                                                   Rata-rata b
e.  Mengukur tinggi putih telur pada beberapa tempat dari permukaan dan menghitung rata-ratanya (missal = c mm).
f.        Mengukur lebar putih telur pada beberapa tempat dan menghitung rata-ratanya (missal = d mm).
g.  Menghitung albumen index (Indeks putih telur) = Rata-rata c
                                                                                              Rata-rata d
5.  Mengambil contoh uji telur dan menetukan berat rata-rata telur (missal = B gram), memecahkan telur mengukur tinggi rata-rata kuning telur (missal T mm), kemudian menghitung harga Z.
Harga Z = 10T
                           3B

BUAT KAWAN2 YANG INGIN MENYUMBANGKAN KARYA ILMIAHNYA DAPAT DIKIRIM VIA EMAIL abe.sinuhan@yahoo.com

Untuk download file lenkapnya dapat di
Download disini

Makalah Faktor Lingkungan pada Tanaman Hortikultura

0 komentar


FAKTOR LINGKUNGAN padaTANAMAN HORTIKULTURA
OLEH :


MARIATUL AULIA
NOR ELISAH
ROSI ERNASARI
SALABIAH
WINDA PRAMITA SARI



JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK ISLAM SYEKH SALMAN AL – FARISI RANTAU
2010
 


DAFTAR ISI
Bab                                                                                                                  Halaman
            Halaman Judul
            Kata Pengantar...................................................................................       i
            Daftar Isi.............................................................................................      ii

I.         PENDAHULUAN           ………………………………………      1   
            Latar Belakang      ………………………………………………      1   
            Tujuan       ……………………………………………………….     2   
II.    PEMBAHASAN  ………………………………………..............     3  
III.  PENUTUP            ………………………………………………..   12  
            Kesimpulan           ………………………………………………..   12  
            Saran         ...……………………………………………………..   12  

Daftar Pustaka            .....................................................................................    13

untuk download file lengkapnya dapat di Download disini

BUAT KAWAN2 YANG INGIN MENYUMBANGKAN KARYA ILMIAHNYA DAPAT DIKIRIM VIA EMAIL abe.sinuhan@yahoo.com

Laporan Pengolahan Kedelai Menjadi Tahu

0 komentar

LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM PENGOLAHAN KOMODITI HASIL PERTANIAN
OLEH :
ABE.SINUHAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
POLITEKNIK SYEKH SALMAN AL-FARISI RANTAU
2010

I.              KAOMPETENSI
 Teknologi pengolahan kacang-kacangan

II.            TUJUAN
 Dapat mendemonstrasikan teknologi pengolahan komoditas kacang
kedelai menjadi produk tahu.

III.           DASAR TEORI
            Proses pengumpalan protein atau koagulasi merupakan jenis proses secara khemis dalam pengolahan. Pemisahan protein dari bahan yang mengadung protein dapat dilakukan dengan penambahan bahan kimi, enzim atau dengan pemanasan. Dengan penambahan zat-zat tersebut protein akan mengumpal . pengumpalan protein terutama terjadi pada titik isoelektrik yaitu pada pH 4,5-4,7. Suhu efektif koagulasi protein 38-750C.
            Tahu merupakan hasil ekstrak kacang kedelai yang kaya akan protein. Untuk mengumpalkan dan mengendapkan protein dari ekstrak kedelai biasanya ditambahkan batu tahu, kalsium sulfat, asam asetat, larutan garam, atau dapat digunakan whey (kecutan tahu). Padatan yang mengumpal disebut curd atau gumpalan tahu. Dalam penyajianya tahu ada yang diberi warna (kuning dengan ekstrak kunyit) atau tanpa warna tergantung selera konsumen.
IV.          ALAT            :
1.    Soybean Miller/blender                     5. Kain saring
2.    Pencetak tahu                                     6. Pengaduk
3.    Baskom plastic                                    7. Timbangan
4.    Kompor dan panic                              8. Pisau dan pengaris

V.           BAHAN        :
1.    Kacang kedelai 1,5 kg
2.    Asam cuka (asam asetat) 5% secukupnya
3.    Air proses ±24 liter

VI.          CARA KERJA                                                 :
1.    Bersihkan kedelai dan lakukan sortasi
2.    Rendam dalam air selama 5-7 jam gunakan air perendam 3 kali dari berat kedelai
3.    Cuci dengan air bersih, selanjutnya giling sampai diperoleh bubur kedelai, pada proses penghancuran ditambahkan air sedikit demi sedikit ( air 8 kali dari kedelai yang diolah)
4.    Bubur kedelai dimasak sampai mendidih sambil diaduk, membusa /mendidih dua kali, untuk mengurangi terjadinya busa dapat ditambahkan minyak goring ± 20 gr ( 2 sdm) diangkat
5.    Bubur kedelai selanjutnya disaring dengan kain saring secara bertahap.
6.    Hasil saringan /fitrat (air tapisan ) yang diperoleh dikoagulasikan proteinya dengan menggunakan larutan asam cuka 5% secukupnya hingga pH 4,5 – 4,7 tambahkan sedikit demi sedikit aduk sampai merata, aduk secara berlahan, amati proses terbentuknya curd.
7.    Curd / gumpalan tahu yang diperoleh dicetak dalam kotak kayu yang telah dialasi kain sarin, ratakan tutup dengan kain saring dan beri pemberat untuk mengepres (member tekanan) biarkan selama 15-30 menit
8.    Tahu yang diperoleh diangkat dengan cara membalikan cetakannya, selanjutnya diukur, potong sesuai selera pasar.
9.    Untuk mengurangi rasa asam pada tahu yang dihasilakan diamkan 12 jam atau rendam dalam air 12 jam baru diolah lebih lanjut atau siap dijual.
Amati secara organoleptik (warna, rasa, aroma, tekstur) dan jumlah potongan tahuyang diperoleh.

Untuk makalah lengkapnya dapat di Download File
BUAT KAWAN2 YANG INGIN MENYUMBANGKAN KARYA ILMIAHNYA DAPAT DIKIRIM VIA EMAIL abe.sinuhan@yahoo.com