IV. Alat
1. Kabinet dryer (oven)
2. Pisau
3. Talenan
4. Loyang/nampan
5. Baskom
6. Ciliser/alat pemotong singkong
7. Timbangan
V. Bahan
- Singkong (1kg)
VI. Cara Kerja
1. Singkong ditimbang seberat (1kg)
2. Bahan dikupas lalu dicuci sampai bersih
3. Bahan dipotong-potong tipis dengan alat ciliser (alat pemotong singkong)
4. Bahan diratakan dalam loyang
5. Kemudian dikeringkan pada suhu 550C selama 8-12 jam didalam oven
6. Setelah kering bahan ditimbang lalu dihancurkan dengan blender/penggiling (ciri bahan sudah kering yaitu bahan mudah dipatahkan)
7. Tepung gaplek diayak atau disaring, kemudian ditimbang.
Catatan (jika tidak dihancurkan atau digiling maka gaplek dikemas dalam plastic diperoleh gaplek chips
Berat kering
Rindemen berat kering = X 100 %
Berat basah
VII. Data Praktek
Dari hasil praktek yang telah dilakukan diperoleh hasil data berupa singkong kering (gaplek) dalam bentuk chips dan berwarna putih kering,
Bahan | Suhu | Waktu Pengeringan | Berat Awal | Berat Setelah Kering |
Ubi Jalar | 550C | 8-12 jam | 1 kg | 282 gr |
VIII. Pembahasan
Pada proses pengeringan dikenal ada 2 macam proses pengeringan berdasarkan sumber panasnya, yaitu pengeringan alami dan pengeringan buatan. Kedua metode tersebut sama-sama bertujuan untuk mengurangi kadar air bahan atau menguapkan air.
Keuntungan yang diperoleh dengan metode pengeringan terhadap bahan volume bahan menyusut sehinggan mempermudah dalam pengangkutan, bahan menjadi lebih awet atau tahan lama karena dengan kadar air yang rendah seranga mikroba tidak tumbuh dan berkembang. Kerugianya yaitu bahan keriput atau berubah bentuk, bahan akan berubah warna, volume bahan menyusut,
Berdasarkan hasil praktek ubi kayu mengalami penyusutan atau pengurangan volume yang sangat drastis yaitu dari berat awal bahan 1 kilogram menjadi 282 gram setelah dikeringkan, pengeringan dilakukan selama ± 12 jam dan berwarna putih. Untuk mengetahui kadar air singkong (gaplek) dilakukan perhitungan secara manual yaitu :
Berat kering
Rindemen berat kering = X 100 %
Berat basah
282
Rindemen berat kering = X 100 %
1000
Dengan ini diperoleh rindimen berat kering yaitu sebesar = 28,2 %
Atau untuk menghitung kadar air suatu bahan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan perhitungan secara wet basis (berdasarkan bahan basah) dan dry basis (berdasarkan bahan kering).
o Dry basis
282
= X 100 %
718
= 39,27%
Jadi kadar air singkong dihitung secara dry basis adalah 39,27 %
o Wet basis
282
= X 100 %
1000
= 28,2%
Jadi kadar air singkong dihitung secara wet basis yaitu 28,2%
Berdasarkan hasil penghitungan kadar air singkong siap untuk digiling menjadi tepung. Agar memperoleh hasil tepung yang baik singkong harus benar-benar kering.
IX. Kesimpulan
Dari hasil uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pengeringan memiliki kerugian yang sangat besar dalam berat bahan yang mengalami kehilangan bahan sampai ¾ berat dari berat awal. Keuntungan yang diperoleh dari pengeringan bahan menjadi tahan lama selama proses penyimpanan, dan untuk membuat tepung singkong yang perlu diperhatikan adalah kadar air singkong harus benar-benar kering agar tepung singkong hasilnya baik.
0 komentar:
Posting Komentar