468x60 Ads

Laporan Pendinginan Terhadap Kualitas Pertanian

LAPORAN
PERLAKUAN PENDINGINAN/PEMBEKUAN TERHADAP KUALITAS HASIL PERTANIAN

OLEH
SELAMAT SANTOSO
03090031
JURUSAN : TEKNOLOGI PERTANIAN








POLITEKNIK ISLAM SYEKH SALMAN AL FARISI
Jl. Sragen sawang Kec.Tapin Selatan
RANTAU
2010


I.              Kompetensi       : Perlakuan Pendinginan/Pembekuan Terhadap Kualitas Hasil
                                      Pertanian
II.           Tujuan               : Mengamati proses pendinginan/pembekuan pengaruhnya terhadap
                                      kualitas telur, buncis, dan tomat.
III.             Dasar teori :
Pendinginan dan pembekuan merupakan suatu proses menurunkan suhu bahan
dengan tujuan mengahambat laju respirasi agar bahan tidak cepat rusak. Dengan mengahambat laju reaksi, maka bahan akan dapat disimpan, sebaliknya semakin cepat laju respirasi maka bahan akan cepat rusak.
            Pendinginan proses menurunkan suhu bahan umumnya diatas titik beku bahan, yaitu -2 s.d + 100C. pada kondisi seperti ini bahan dapat disimpan selama beberapa hari atau minggu. Sedangkan pembekuan adalah proses menurunkan suhu bahan hingga dibawah titik beku bahan, yaitu antara -12 s.d -24oC. Pembekuan dapat mengawetkan bahan lebih panjang dari pada pendinginan. Daya simpan bahan dapat mencapai beberapa bulan dan bahkan sampai tahun.
            Pendinginan dan pembekuan juga dapat menghambat proses metabolisme mikroorganisme dan reaksi-reaksi enzimmatis serta reaksi-reaksi kimia lainya pada bahan. Karena pendinginan dan pembekuan sifatnya hanya menghambat pertumbuhan mikroorganisme, maka mikroorganisme tersebut dimungkinkan dapat aktif kembali apabila bahan tersebut dikeluarkan dari tempat pendingina.

IV.        Alat :
1.    Freezer
2.    Refrigerator
3.    Ruangan Bersih
4.    Termometer
5.    Timbangan
6.    Jangaka sorong
7.    Candler (alat peneropong)
8.    Meja kaca

V.           Bahan
1.    Telur ayam ras

IV.        Cara Kerja
1.  Menyiapkan peralatan dan bahan.
2.  Mengukur panjang dan lebar telur dengan jangka sorong,menimbang telur dengan timbangan,danmengukur rongga uadara telur dengan alat candler dan jangka sorong, selanjutnya menyimpan telur pada refrigerator, freezer dan pada suhu kamar.
3.  Mengulang pengamatan nomor 2 sampai penyimpanan 2 minggu pada refrigerator, freezer dan suhu ruang kamar.mencatat hasil pengamatan kedalam tabel.
4.  Mengukur Yolk Indekdan Albumen Index atau pemeriksaan kuning telur dan putih telur.
a.      Mengambil contoh uji telur, dipecahkan diatas mrja kaca dan dipisahkan kulitnya. Mengamti kepekatan dan kejernihan putih telur, letak putih telur, kenampakan dan ada tidaknya noda pada kuning telur.
b.     Mengukur tinggi kuning telur pada beberapa tempat dan menghitung rata-ratanya (missal = a mm).
c.      Mengukur lebar kuning telur pada beberapa tempat dan menghitung rata-ratanya (missal = b mm).
d.     Menghitung Yolk Index (indeks kuning telur) = Rata-rata a
                                                                                   Rata-rata b
e.  Mengukur tinggi putih telur pada beberapa tempat dari permukaan dan menghitung rata-ratanya (missal = c mm).
f.        Mengukur lebar putih telur pada beberapa tempat dan menghitung rata-ratanya (missal = d mm).
g.  Menghitung albumen index (Indeks putih telur) = Rata-rata c
                                                                                              Rata-rata d
5.  Mengambil contoh uji telur dan menetukan berat rata-rata telur (missal = B gram), memecahkan telur mengukur tinggi rata-rata kuning telur (missal T mm), kemudian menghitung harga Z.
Harga Z = 10T
                           3B

BUAT KAWAN2 YANG INGIN MENYUMBANGKAN KARYA ILMIAHNYA DAPAT DIKIRIM VIA EMAIL abe.sinuhan@yahoo.com

Untuk download file lenkapnya dapat di
Download disini

0 komentar: